The Conjuring adalah film horror Amerika Serikat berdurasi 112 menit yang telah dirilis pada tahun 2013 lalu. Disutradarai oleh James Wan yang juga menyutradarai beberapa film populer Amerika, The Conjuring mampu meraih keuntungan hingga ratusan juta dollar Amerika. Meskipun, beberapa situs web yang memberi penilaian terhadap film memaksimalkan nilainya di angka yang relatif standard. Nilai tersebut berkisar di angka 7,2/10 serta 69/100. (Sumber Data : Wikipedia).
Film horror populer ini, menitik beratkan pada
kisah nyata perjalanan hidup sepasang suami istri demotologist yang bernama
Lorraine Warren (Vera Fermiga) dan Ed
Warren (Patrick Wilson). Di awal
kisah yang bisa disebut adalah sebuah bagian prolog atau pembukaan, dikenalkan
bahwa Lorraine beserta suaminya, Ed adalah seorang pemburu (atau yang lebih
tepat disebut sebagai konsultan) hantu. Pada bagian prolog ini, kenyataan awal
bahwa keduanya adalah konsultan hantu dijelaskan lewat beberapa dialog antara
keduanya (Lorraine dan Ed) dengan Camilla (Amy
Tipton), Debbie (Morganna Bridgers),
dan Georgiana (Marion Guyot).
Ketiganya, mengeluhkan tentang beberapa kejadian aneh yang terjadi di apartemen
tempat tinggalnya. Keanehan tersebut, diduga berasal dari Annabelle, boneka
berwujud anak perempuan yang dimiliki oleh Debbie. Dari awal bagian prolog,
jika kita menutup mata untuk tingkatan selanjutnya, semua akan mengira bahwa
point penting dalam film ini adalah Ed dan Lorraine Warren serta boneka
Annabelle.
Terlepas
dari prolog yang telah dijelaskan, seketika kisah yang dibahas mulai berbeda.
Pembahasan tentang cerita Annabelle di prolog kemudian tenggelam kerana
hadirnya tokoh-tokoh baru yang jika dikaitkan dengan tokoh yang muncul di
bagian prolog tidak memiliki keterkaitan yang jelas. Dari sini, akan tersirat sebuah
pertanyaan yang mendasar, apa hubungannya boneka Annabelle dengan konsepsi dan
konteks yang dibahas dalam film ini? Pertanyaan ini begitu memuncak, tak
menemui jawaban yang legal dan sesuai dengan logika. Sempat terpikir beberapa
saat, lewat dialog Ed dengan seorang peserta dalam sebuah forum presentasinya
bahwa bonaka Annabelle telah diamankan di tempat yang aman, apakah pembahasan
mengenai cerita Annabelle berhenti sampai di prolog saja?
Tokoh-tokoh
yang muncul dalam film ini kemudian, adalah sebuah keluarga yang baru
memutuskan untuk pindah rumah. Keluarga ini diketahui adalah sepasang suami
istri bernama Roger Perron (Ron
Livingston) dan Carolyn Perron (Lili
Taylor) beserta kelima anaknya yaitu Andrea (Shanley Carwell), Nancy (Hayley
Mc Farland), Cristine (Joey Kiney), Cindy
(Mackenzie Foy), dan April (Kyla Deaver). Kesemuanya, tidak ada
kaitannya secara langsung dengan pembahasan mengenai boneka Annabelle di awal
dibukanya penceritaan. Mungkin, beberapa orang beranggapan bahwa alur atau plot
yang dibangun penulis skenario disini adalah multiplot dengan beberapa tokoh
yang dianggap tidak berkaitan ternyata memiliki sebuah hubungan yang masih
memiliki relevansi dalam keberlangsungan serta kesinambungan naratif cerita
tersebut. Namun, sampai pada pertengahan cerita. Ketika point-point klimaks
sudah mulai dimunculkan secara visual dan mental serta kejiwaan masing-masing
tokoh, masih saja tak menemui jawaban. Lantas, apa sebenarnya hubungan boneka
Annabelle dengan keberlangsungan dan kesinambungan cerita ini?
Dari
awal pembahasan, memang tak hanya Annabelle yang menonjol pada prolog cerita.
Disana, juga terdapat sepasang suami istri demotologist yang juga telah dibahas
pada paragraf-paragraf sebelumnya. Keduanya (Ed dan Lorraine), pada akhirnya
dipertemukan dan dihubungan dengan Carolyn di sebuah forum. Carolyn kemudian
meminta bantuan Ed dan Lorraine untuk mengatasi beberapa pengalaman
supranatural mengerikan yang terjadi dirumah barunya sehingga mengganggu mental
kelima buah hatinya. Dari keterkaitan ini, jelas membuktikan bahwa pada
akhirnya prolog dengan keberlangsungan cerita mulai berkaitan dan saling
berkesinambungan. Anggapan multiplot yang dianut mulai sedikit teraba jelas.
Namun, kemudian timbul beberapa pertanyaan yang lagi-lagi mengganjal. Apa
hubungannya dengan boneka Annabelle?
Dan
masih Annabelle, mengapa Annabelle? Sebab, dari shot awal yang diambil seolah
mengisyaratkan sebuah simbol yang tersirat. Shot mata Annabelle di awal prolog
cerita ini seolah memberi atmosfer yang nyata bahwa film ini akan berkisah
tentang boneka Annabelle. Beberapa orang juga pasti menangkap sebuah
ketersiratan, bahwa sutradara ataupun penulis skenarionya berusaha membangun
sebuah atmosfer Annabelle dalam keberlangsungan cerita. Namun, bahkan sampai
pada titik klimaks cerita dalam film ini, keterkaitan antara boneka Annabelle
dengan keberlangsungan cerita masih saja tak nampak. Annabelle, hanya sekali
muncul ketika Judy Warrens (Sterling
Jerins) yang merupakan putri dari Ed dan Lorraine mendapat gangguan dari
roh yang mengganggu rumah keluarga Warren. Disana terlihat Bathsheba (Joseph Bisbara) sedang memangku
Annabelle diatas kursi goyang. Kemudian, muncul kembali sebuah pertanyaan, apa
hubungannya dengan Annabelle? Mengapa juga Bathsheba tiba-tiba muncul di rumah
keluarga Warren padahal sebelumnya Bathsheba mengutuk manusia yang memiliki
lahannya? Dan mengapa Bathsheba memangku Annabelle?
Beberapa
pertanyaan kemudian menyeruak ke permukaan, apa hubungan antara Bathsheba
dengan Annabelle? Dalam sebuah dialog antara Ed dan Lorraine, dijelaskan secara
rinci mengenai riwayat berawalnya hingga alasan mengapa keluarga Perron
mendapat gangguan dari roh-roh. Juga dijelaskan secara rinci mengenai siapa itu
Bathsheba pada awalnya. Selain Bathsheba, Ed dan Lorraine juga menjelaskan
dalam dialognya mengenai korban Bathsheba sebelumnya yang rohnya juga
menghantui keluarga Perron. Dari dialog yang berdurasi tak sampai lima menit
itu, semua masalah seolah telah memiliki titik terang. Jika ditinjau dari sudut
pandang atau perspektif naratifnya, dialog ini seolah menjadi jawaban yang
menghubungkan klimaks dan antiklimaks. Dialog ini ditempatkan tepat setelah
klimaks untuk mendorong dan menggiring cerita ke antiklimaks.
Namun,
sampai berakhirnya kisah ini, tidak dijelaskan secara rinci mengenai
keterkaitan kisah keluarga Perron dengan boneka Annabelle tersebut. Mungkin,
keterkaitan yang ditulis oleh penulis skenario adalah keterkaitan tersirat
dengan membebaskan penonton menginterpretasikan sendiri mengenai hubungan Annabelle
dengan kisah keluarga Perron. Namun, seperti yang telah dituliskan pada awal
adegan film ini, cerita ini diilhami dari kisah nyata sepasang suami istri
demotologist. Jadi, segala apa yang tercipta dalam visualisasi film serta
kontennya, kesemuanya dilandaskan pada kesaksian Lorraine Warren. Kemudian
timbul pertanyaan lagi, benarkah Annabelle memiliki keterkaitan dengan kisah
keluarga Perron?
Jika
ditelaah, Annabelle tidak pernah secara langsung berhubungan dengan keluarga Peron.
Adegan atau cerita Annabelle, selalu terpisah dengan cerita keluarga Perron.
Satu-satunya yang membuat keduanya terkait dalam film ini adalah Ed dan
Lorraine. Annabelle juga tidak pernah terlihat di rumah keluarga Perron. Jadi, secara kasar dapat disimpulkan bahwa
sebenarnya Annabelle tidak memiliki hubungan dengan kisah keluarga Perron.
Satu-satunya penghubung adalah kisah kesaksian Ed dan Lorraine yang mungkin
pernah mengatasi masalah boneka Annabelle.
Sedangkan
prolog yang terlihat lebih menitik beratkan pada boneka Annabelle diawal
hanyalah sebuah simbol yang memperkenalkan latar belakang Ed dan Lorraine sebagai
seorang demotologist. Kemudian, kemunculan Annabelle dalam pangkuan Bathsheba
sekilas menimpangkan logika struktural yang dipersepsikan pada awalnya. Logika
ini membangun sebuah ilusi kenyataan yang tersirat seolah-olah Bathsheba
memiliki keterkaitan dengan Annabelle. Walaupun sebenarnya menurut penulis
tidak. Sama sekali tidak ada keterkaitan antara Annabelle dengan kisah keluarga
Perron. Namun semua itu diselaraskan, ditulis, dan dieksekusi semanis mungkin
sehingga membuat keduanya seolah memiliki hubungan yang selaras.
Pada
dasarnya, alur yang digunakan penulis skenario ini adalah alur maju. Tidak
terlihat ada flashback dalam pengorganisasian waktu di film ini. Kesemuanya
saling berlanjut satu sama lainnya. Mulai dari prolog yang masuk pekenalan,
klimaks, hingga perjalanan dari klimaks menuju antiklimaks. Cerita ini mengalir
dengan continuitas waktu yang teratur. Dialog antara Ed dengan Lorraine yang
menjadi titik penyelesaian juga tidak dibuat sebagai flashback. Melainkan lebih
kepada terbongkarnya sebuah kenyataan pada waktu itu juga.
Akhirnya,
meskipun ada beberapa logika tidak dapat dipahami secara struktural di akal,
namun film ini sangat berkesan. Dengan kisah yang secara naratif terbilang
sederhana, James Wan mampu mengeksekusi film ini menjadi film yang sangat diperhitungkan.[]
NB : Arsip tugas kuliah yang 'sayang' jika
hanya disimpan begitu saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar